Senin, 11 Juli 2011

naskah tv

MIMPI
NASKAH TELEVISI
Sinopsis

Semua manusia pasti mempunyai mimpi yang berbeda-beda. Ada yang baik dan ada juga yang buruk. Tuan kondang seorang pejabat sering bermimpi yang buruk. Dia bermimpi di demo orang orang-orang yang ingin menurunkan dia dari kursi dewan. Dia dituduh korupsi.
Lain lagi dengan inem, ija, dan ina. Mereka mempunyai impian yang sama yaitu ingin merubah nasib agar menjadi lebih baik. Tapi semua itu hanya tinggal mimpi…. Mimpi yang tak pernah menjadi kenyataan.
Ada juga impian yang lain dari yang diatas cemplon seorang pengamen jalanan yang mempunyai impian menjadi orang kaya agar dia bisa dikenal oleh orang banyak. Tapi semua itu hanya tinggal mimpi…. Mimpi yang tak pernah menjadi kenyataan.





MIMPI

#1.INT.KANTOR RUMAH KONDANG-(SIANG)
Tuan kondang di tempat biasanya ia bekerja, nampak kelihatan sedang tertidur, ketika tersadar dan bangun, ia kelihatan ngos-ngosan dan keringatan. Rupa-rupanya ia kelihatan mimpi-mimpi yang buruk…………… kelihatan wajah tuan kondang menyimpan rasa kekhawatiran yang amat sangat. Tuan kondang memanggil abdinya.
Kondnag   :  (Memanggil) Kobar………. Kobar………. Kobar…….
Kobar     : (frame tergopoh-gopong, ia langsung duduk bersimpuh di dekat kursi. Ia mengira tuan kondang duduk di situ)
Ya tuan……….ya…….. Saya tuan………saya datang tuan………..
Kondang   :  (Memanggil lagi agak kesal. Karena abdinya tidak mendekat)
Kobar……… Kobar……….. Kobar………..
Kobar     : (Mendekat bersimpuh) ya………. Saya tuan…..Saya datang tuan……..datang.
Kondang   :  Dari mana saja kanu?
Kobar     :  Anu, tuan…….anu……..anu tuan.
Kondang   :  Anu tuan…anu…..anu ada apa dengan anumu?
Kobar     : Anu tuan…….. Saya sudah buatkan susu kegemaran tuan, dan juga obat yang harus tuan minum.
Kondang   : Aku tidak Tanya soal susu……..Aku tidak Tanya obat. Aku Tanya kamu dari mana?
Kobar     : Tadi……….. Tuan menyuruh saya untuk membuat susu dan menyiapkan obat, agar tuan cepay sembuh.
Kondang   : Memangnya aku ini sakit? Apa kamu tidak melihat kalau tuanmu ini dalam keadaan segar bugar..sehat jasmani dan rohani, apa pantas aku kelihatan gagah begini di bilang sakit …….. Apa pantas penyakit itu bersarang dalam badanku bukan benar begitu?
Kobar     : Yes………… Tuan!
Kondang   : ha……… ha……..ha……. Kobar…… Kobar…… Sejak kapan kamu belajar bahas yeshebelgedes begitu ha…ha………ha……….
Kobar     : Sejak………. Lihat televisi tuan
Kondang   : ha……..ha……ha……. Kobar….. Kobar………ha……….ha……….ha…….(Tuan kondang kembali kelihatan ngos-ngosan dan tubuhnya sedikit gemetar dan duduk-improv) Kobar..... Kobar cepat kemari.
Kobar     : Saya tuan……….
Kondang   : Kobar diman kamu?
Kobar     : Sudah disini tuan……. Di samping tuan
Kondang   : Kobar, kamu sudah tahu apa tugasmu kalau tuanmu sudah begini?
Kobar     : Saya tuan (kobar memijit tuannya) lha wong begini tidak mau dibilang sakit. Dasar ADIDAS.
Kondang   : Kamu itu ngomong apa Kobar? ( sambil menempelkan kepalanya di meja. Sepertinya setengah tidur)
Kobar     : Ee…….. anu tuan……..ee………. Tuan memang pantas untuk dipijat.
Kondang   : Ya…….. pantas……. Pantas……..
Kobar     : Tuan…… Tuan Adidas kok ndak tahu. ADIDAS itu Akiyu Dibawah Dasar alias telmi atau Tulalit. Tapi walau bagaimanapun dia adalah juragan saya, yang selama ini banyak membantu kesulitan saya. Walaupun kata orang-orang dia salah satu dari pejabat yang korup dan masuk daftar politisi busuk, dan saya dengar dari berita, kalau dia mau di demo orang-orang dan mahasiswa. Tapi masak ya……….. kalau tuan pejabat yang korup. Setahuku dia orangnya baik. Buktinya saya diberi uang setiap bulan……….. diberi jatah beras dan juga jatah uang rokok… ya…. Sekalipun itu adalah gaji saya, tapi…….. jangan-jangan berita itu benar…… jangan-janagan gaji saya dan jatah beras itu juga hasil korupsi……….. ah…. Masa bodoh…. Yang penting gaji saya tidak dikorupsi(karena pijitannya terlalu keras……..dan……..ia terbangun)
Kondang   : (Seketika terbangun…..dan naik di atas meja) Kobar………….. Kobar………dimana kamu?
Kobar     : Saya disini tuan………Saya disini
Kondang   : Teruskan pijitanmu Kobar(memijit kaki tuannya) Kobar apa yang kamu ketahui tentang mimpi
Kobar     : kata emak saya mimpi itu kembangnya tidur tuan. Dan kembang itu sendiri kalau menurut saya bahasanya anak remaja yang dilanda kasmaran adalah perlambnag…….pertanda…….atau symbol tuan
Kondang   : Kobar aku tidak Tanya tentang remaja yanga sedang kasmaran itu karena mereka telah dirasuki oleh roh romeo dan Juliet yang dihidupkan kembali dan dipuja-puja, tapi aku bertanya padamu tentang mimpi.
Kobar     : kalau menurut para pakar penkwil, mimpi juga bisa dikatakan sebagai firasat yang namanya firasat itu ada yang baik dan ada yang tidak baik. Demikian tuan pendapat saya tentang mimpi, tapi hanya  pendapat tuan bisa benar dan bisa juga salah.
Kondang   : Kali ini pendapatmu itu benar……terima kasih Kobar.
Kondang   : Kobar…….!
Kobar     : saya tuan………..!
Kondang   : Dia datang lagi kobar
Kobar     : Dia….? Dia sapa tuan? Tidak ada siapa-siapa gini,lho!
Kondang   : Mimpi itu kobar..mimpi itu datang lagi Kobar
Kobar     : Tuan ini, mbok ya jangan aneh-aneh, masak mimpi bias datang, memangnya mimpi itu seperti mobil……… bisa berjalan dan mendatangi tuan
Kondang   : Kobar aku lihat mereka datang beramai ingin menurunkan aku, Kobar jangan sampai mereka memasuki kantorku, usir mereka Kobar,usir…….!......... usir Kobar………..!
Kobar     : Tuan itu hanya halusinasi tuan saja, ah…….sudahlah lebih baik tuan istirahat saja dan minum obat lagi biar tenang. (kondang minum obat yang diberikan Kobar dan ia tertidur lagi).



#2.EKS.TERMINAL-(SIANG)
     Nampak beberapa orang. Mereka kelihatan seperti asing di tempat tersebut. Sepertinya mereka baru tiba perjalanan jauh. Istrahatlah sebentar. Rupanya mereka adalah pekerja, tepatnya para TKW yang telah di deportasi.
Inem : ija….kami tahu dimana kita sekarang.?
Ija  : ya….mana saya tahu., tapi mana aku kurang tahu.. terminal. Tapi..terminal mana aku kurang tahu.!
Ina  : kalian ini bagaimana?.... ya jelas dinegara kita!
Inem: semua orang tahu juga kalau ini Negara kita, yang saya maksud ini daerah mana?
Ija: aku kok jadi pangling daerah mana ya ini, waktu kita pergi dulu tidak seperti ini. Rupanya selama kita bekerja di negeri sebrang, disini banyak perubahan dan kemajuan. Mudah-mudahan ini dapat juga membawa perubahan nasib kita!
Inem : aku tidak peduli ini daerah mana, ada perubahan atau kemajuan, bagi kita itu sama saja tak ada bedanya. Tetap kerja, tetap jadi kaum buruh plus teretindas.
Ina  : tidak usah kamu umumkan dan kamu gambar-gambarkan, semua orang tahu, kalau kita ini masuk dalam golongan dan barisan kaum buruh plus tertindas dan masuk dalam daftar orang-orang terpinggirkan yang tidak pernah dipikirkan.
Ija  : makanya, aku akan sudah bilang kalau tidak usah pulang, kita tetap disana saja. Kalian nggak percaya sama aku, sih! Kalau sudah begini bagaimana?....dan kta kerja apa disini…apa yang bisa kita harapkan dari desa kita yang minus dan terpencil itu.
Inem : he….ja…..! apa kamu mau dihukum,dicambuk 200 kali bahkan bisa dihukum mati, kamu kan tahu kita bekerja disana tidak resmi alias illegal.
Ija  : dan kalu begini, siapa yang bertanggung jawab, mestinya mereka para calo dan cukong bangsat itu yang bertanggung jawab, tapi malah lari dari tanggung jawab.
Ina  : kita memang jadi serba salah. Kita mencoba mengadu nasib di negeri orang dengan harapan dapat merubah nasib. Tapi belum bias merubah nasib, malah diusir tak ubahnya hewan piaraan yang membuat kotor halaman rumah majikan. (putus asa). Di negeri sendiri nasib baik tak kunjung datang. Di negeri orang di usir pulang. Oalaa… nasib. Nasib………
Ija  : dulu aku punya keinginan yang sederhana saja. Aku ingin membahagaikan emakku, itu saja. Tapi belum sempat aku membahagiakannya malah menambah bebannya.
Inem : kita memang punya harapan dan impian yang sama. Ingin merubah nasib agar menjadi lebih baik. Tapi semua itu hanya tinggal mimpi…. Mimpi yang tak pernah menjadi kenyataan.



#3.EKS.TERMINAL-(SIANG)
     Ditengah kegelisahan dan keputus-asaan mereka, muncullah si mamat tukang hipnotis. Dengan potongan yang necis dan parlente. Dan sambil membawaHp. Ine, ina, dan ija hanya melihat terkagum-kagum dengan penampilan si mamat. (mamat ngomong dangan Hp-nya improve)
Ina  : e…….. maaf, mas ini siapa, dari mana dan tujuannya kemana?
Mamat: maaf, Hp saya berbunyi lagi
Ija  : ya..mas(pause kelihatannya mas ini orang penting, ngomongnya aja pake’ Hp!
Ian  : eh, mas kalo mas ini orang penting, maukah mas menolong kami agar kami bisa bekerja.
Mamat: (sambil tertawa kecil) ehm. Kalian tidak perlu tahu siapa saya, darimana asal saya dan mau kemana, yang jelas saya orang penting, orang super sibuk. Kalian lihat sendiri bukan, betapa saya harus melayani kolega saya melalui Hp saya ini.
Ina  : kalu begitu, mbok kami ini ditolong. Agar kami bisa cepat kerja!
Mamat: oh…. Itu masalah mudah. Kalian ini memang orang-orang yang ditolong.
Inem : (menarik ina dan ija ke sudut dan sambil berbisik pada mereka). Ina, ija…kalian ini jangan mudah percaya dengan orang yang baru saja dikenal. Kita tidak tahu dia orang baik-baik atau bukan.
Ina  : lha wong……. Dia mau menolong kita, memberi kita pekerjaan, apa itu orang bukan orang baik namanya
Ija  : benar nem, dari potongannya saja sudah kelihatan kalau dia itu orang yang baik-baik.
Inem : terserah kalian, pokoknya aku sudah mengingatkan.
Mamat: ehm.ehm. maaf mbak-mabk ini, butuh pekerjaan atau tidak karena saya tidak punya banyak waktu, bagaimana…?
Ina&ija: oh.ya,…ya butuh mas.
Ija  : tapi kerja apa mas?
Mamat: itu masalah mudah, coba…….saya lihat tangan kalian dulu agar saya bisa memastikan pekerjaan apa yang cocok dengan ketrampilan kalian. Nah,…….. kemarilah saya ingin melihatnya dulu… (ina&ija mendekati si mamat. Tapi inem tidak mau menodorkan tanganny)
Ina  : nem,… ayo kesini supaya mas in, bisa memberikan pekerjaan yang cocok untuk kamu.
Inem : tidak, kalian saja! Tapi ingat hati-hatilah!
Mamat: sudahlah, mbak-mbak tidak perlu memaksa. Dia memang tidak mau bekerja. Ini berarti mbak-mbak berdua memang benar-benar beruntung . mari segera perlihatkan tangan kalian!

#4.EKS.TERMINAL-(SIANG)
     Mamat mulai braksi dan kelihatan seperti melafalkan jampi-jampi mulutnya komat-kamit. Kemudian secara tidak sadari ina dan ija, seluruh uang dan perhiasannya berpindah tangan. Dan diam-diam mamat pergi meniggalkan mereka. Melihat hal itu inem baru menyadri kalau kedua temannya telah dihipnotis dan inem segera menyadarkannya. Ina dan ija pun tersadar dan terkejut luar biasa, merasa perhiasaan dan uangnya sudah lenyap. Mereka berdua histeris.
Ina  : dimana uangku….!
Ija  : perhiasanku kok tidak ada…….!
Inem : ketahuilah kalian telah di hipnotis.
Ija  : lho mas yang tadi………?
Inem : dia sudah pergi, dan membawa uang serta perhiasan kalian.( ina dan ija menangis). Makanya kalian jangan gampang percaya dengan penampilan seseorang. Kalau sudah begini, bagaimana? Ini namanya sudah jatuh tertimpa tangga pula…….
Ian dan ija: (menangis) ya…ya…. Aku salah
Inem : sudah jangan menangis air mata tidak dapat menyelesaikan masalah. Yang penting sekarang bagaimana kita bisa pulang kembali ke desa.

#5.EKS.TERMINAL-(SIANG)
     Ian dan ija masih menangis, sementara inem membenahi barang-barangnya. Di sisi lain muncullah centi dan cemplon dua orang pengamen jalanan.
Cemplon   : rezeki kita hari ini sedikit menurun til
Centil    : ya,…….yang namanya rezeki itu misteri plon. Jadi mana bisa kita menarget dan harus sama terus, banyak terus.
Cemplon   : lho……? Yang kita harapkan memang begitu kok, setiap hari hasil kita bisa mendapat banyak uang dan…..
Centil    : dan kita kaya mendadak gitu? Memangnya rezeki itu mbahmu yang mbagi, enak saja kalau ngomong kita setiap hari diberi kesempatan bisa ngamen saja sudah untung, cemplon,cemplon jdi orang jangan rakus nerimo ing pandum itu lebih bagus.
Cemplon   : yah….apa salahnya kita sedikit berharap, siapa tahu tuhan mengabulkan harapan kita… kita jadi terkenal, til!... apa kamu ndak senang kalau orang-orang mengatakan….. wah duh pengamen  si cemplon dan si centil yang biasanya mangkal di terminal, jadi orang kaya sekarang……….!
Centil    : kaya………kaya….. hahaha, cemplon dan centil kaya,hahaha……. Alangkah indahnya……
Cemplon   : centil, sekapmu loh dingin dan sinis begitu, memangnya kamu ngggak senang kalau kita jadi orang kaya.
Centil    : he……..plon! dengar ya…… dengan profesiku sebagai pengamen jalanan aku sudah merasa lebih kaya.
Cemplon   : (terkejut) apa……!!?? Pakaian 3 hari ngga’ ganti dan bau apek begini, kemana-mana pakai sandal jepit kamu bilang kaya, apa aku tidak salah dengan!?!?
Centil    : he……plon, ukurang kekayaan sesesorang bukan terletak pada materi, tapi disini(sambil memegang dada) apa artinya kaya, kalau hati kita tidak bahagia..
Cemplon   : kamu itu kalau ngomong bagus ya……..
Centil    : coba kamu pikir, kalau kita jadi orang kaya, apa kata orang-orang nanti, wah cemplon dan centil kok bisa kaya ya… jangan-jangan mereka pergi ke dukun minta pesugihan. Itu sih tidak seberapa, lha kalau kita digosipkan korupsi seperti oaring-orang itu, pejabat-pejabat itu, gimana?
Cemplon   : til,til……… ngomong sama kamu memang tidak pernah menang.
Centil    : lagian kalau kita jadi orang kaya. Siapa yang menghibur orang-orang yang sibuk dan Stress itu……
-------------------------------------------------
#6. INT.KANTOR RUMAH KONDANG (SIANG)
Kobar     : (berlarian dari luar tanpa sadar menaiki meja tuannya) Tuan…tuan….. tuan…. Celaka tuan, celaka…..tuan celaka………….tuan celaka…. Mereka datang tuan…….mereka datang………..!!??
Kondang   : Kobar ada apa to kamu ini, kok pakai naik meja segala…………
Kobar     : (Kobar baru menyadari kalau dia masih naik meja, ia segera turun) Maaf tuan..maaf….. saya sedang esmosi tuan…….
Kobar     : kalau ngomong itu yang benar, diatur dulu.. kenapa kamu jadi emosi……….?
Kobar     : esmosi tuan………
Kondang   : ya’ esmosi……… kenapa kamu bisa esmosi……
Kobar     : tuan, bukankah saya abdi yang baik dan setia?
Kondang   : kamu memang abdiku yang baik dan setia.
Kobar     : untuk itulah saya akan menunjukkan kesetiaan itu pada tuan, biar orang-orang itu saya yang menghadapi, kalau mereka berani coba-coba mengusik tuan. Sayalah yang maju lebih dulu, tuan dibelakang saya sambil duduk santai dan minum obat penawar stress supaya tidak jadi ADIDAS.
Kondang   : (tertawa geli) hahaha…. Kobar… Kobar memangnya ada apa kamu kok pakai nyincing lengan baju segala.
Kobar     : (sambil nyincing lengan baju dan pasang kuda-kuda) Jelek-jelek begini saya dulu pernah belajar silat tuan…. Ini kan untuk menjaga keselamatan tuan.
Kondang   : memangnya kenapa?, kok saya harus diselamatkan
Kobar     : lho…….. tuan itu bagaimana? Mereka berdemo untuk memaksa tuan turun dari jabatan, dan kalau itu terjadi, lantas dengan nasib saya dan keluarga saya ruan dan siapa yang memberi jatah beras.
Kondang   : Kobar…Kobar (sambil mengelus kepala Kobar) kamu jangan khawatir kamu ndak usah gopoh, biarkan saja mereka berdemo, karena memang itu bagian dari demokrasi.
Kobar     : Tapi tuan……?
Kondang   : Kobar apa kamu sudah lupa, kalau aku dibebaskan dari tuduhan korupsi dan itu berarti aku masih bisa berkuasa dan kamu masih mendapat jatah beras.
Kobar     : Benarkah itu tuan?
Kondang   : Benar Kobar
Kobar     : (Kobar melompat dan memeluk tuannya seperti anak kecil) Hore…… Aku masih dapat jatah beras…… Terima kasih tuan…… Terima kasih…. Tuan memang baik sekali.

#7. INT.KANTOR RUMAH KONDANG (SIANG)
(Mereka larut dalam kegembiraan, tanpa sadar mereka berdua berdansa, tiba-tiba kondang berhenti)
Kobar     : lho kenapa tuan mendadak berhenti!? Lho………mata tuan kok berkaca-kaca, ada apa tuan, tuan pusing lagi. Cepat minum obatnya tuan (Kobar bermaksud mengambil obat)
Kondang   : Tidak Kobar
Kobar     : Lalu kenapa tuan?
Kondang   : (Sambil sesenggukan) aku khawatir Kobar….. Aku khawatir
Kobar     : Sudahlah tuan……. Tuan jangan khawatir kan masih ada saya, abdi yang setia menemani tuan.
Kondang   : aku khawatir, akibat dari tuduhan korupsi itu nama baikku jadi tercemar,seluruh rakyat akan mengecam dan berpaling dariku, dan tidak mau lagi mendukung aku lagi, kalau sudah begitu aku terancam tidak bisa duduk di kursi dewan lagi. Inilah yang mengkhwatirkan aku.
Kobar     : kalau begitu tuan harus mengambil langkah yang strategis
Kondang   : lalu bagaimana caranya?
Kobar     : itulah salah satu kelemahan saya tuan (Mereka berdua diam dan berpikir, tiba-tiba Kobar menemukan solusi) Nah saya dapat caranya tuan (Kobar mendekati tuannya dan membisiki telinganya, mereka tertawa bersama dan Kobar keluar tak lama dengan seorang perempuan)
Kondang   : ha……ha……ha….. Kamu memang abdi yang setia, yang pernah aku miliki
Kobar     : ha…..ha…….ha……. dan aku harus menyambut kedatangan ibu kesuwur
Kesuwur   : selamat siang tuan kondang
Kondang   : oh… selamat siang, selamat siang. Sialahkan…….sialahkan duduk
(Ibu kesuwur memberikan wejangan kepada tuan kondang)
Kondang   : ya….ya………ya…… sangat bisa diterima, bahkan sangat jitu akurat dan tepat sasaran
Kesuwur   : Baiklah tuan, saya kira sudah cukup wejengan yang saya berikan ee…… Saya permisi dulu. Tapi ingat perjanjian hitam di atas putih kita
Kondang   : Beres jangan khawatir tante, biar si Kobar yang mengurusnya.
Kobar     : pasti dan saya jamin mulus tante
Kesuwur   : Permisi tuan, dan Kobar yang baik hati (keluar sambil menggoda Kobar)
Kondang   : Kobar aku akan tetap menjadi penguasa, aku tetap tetap duduk di kursi Dewan (Mereka berdua larut dalam kegembiraan, tertawa bersama tapi tiba-tiba tuan kondang merasa kepalanya berat dan pusing. Lho Kobar kamu kok jadi brekele dan kenapa kursi terbalik
Kobar     : Wah…… Tuan kambuh lagi…….. Tuan sih terlalu banyak tertawa, sudah istirahat saja dulu dan ini minum obatnya. Kondang tertidur. Kobar duduk di atas meja. Tuan…….. Tuan……. Sedih sakitnya, senang sakit kumat, dasar ADIDAS

#8. INT.KANTOR RUMAH KONDANG (SIANG)
(Tak lama orang-orang datang dan memberikan dukungan, seketika tuan kondang terbangun dan terkejut melihat banyak orang di kantornya.)
Kondang   : Kobar………. Kobar……….. Siapa mereka, mengapa datang kemari?...
Kobar     : Tuan tenang saja. Mereka itu datang untuk memberikan dukungan pada tuan. Nah silahkan tuan menyambut mereka dengan hangat.
Kondang   : Oh begitu, baik terima kasih saudara-saudara atas dukungannya. Saya berjanji akan maju terus, dukungan saudara-saudara akan sangat saya perlukan. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas dukungan saudara-saudara. Sekarang saya persilakan saudara-saudara untuk kembali ke rumah masing-masing dengan tertib. Kobar ternyata wejangan tante kesuwur benar-benar manjur.
(mereka berdua larut dalam kegembiraan tertawa bersama, berdansa bersama)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar